Software Engineering Menurut Gua

Buat saya, software engineering itu lebih dari sekadar menulis kode. Ini adalah proses menggunakan programming languages dan prinsip-prinsip teknik untuk membangun produk. Produk ini bisa berupa web apps, mobile apps, desktop apps, operating systems, atau bahkan networking systems. Intinya, software engineering itu skill yang sangat penting untuk kesuksesan masyarakat modern kita. Coba bayangin, kalau nggak ada teknologi, kita bisa nggak ngapa-ngapain hari ini. Gimana bisa ada layanan online, transaksi digital, bahkan komunikasi yang lancar?
Software engineering itu bidang yang sangat luas, dan di dalamnya ada banyak sekali peran. Misalnya, front-end engineers, back-end engineers, security engineers, mobile engineers, test engineers, full-stack engineers, DevOps engineers, cloud engineers, hingga machine learning engineers. Semua ini bagian dari dunia software engineering yang luas banget.
Proses Kreatif dalam Software Engineering
Menurut saya, software engineering itu sebenarnya adalah proses yang sangat kreatif. Dan, lebih dari sekadar menulis kode, itu adalah seni merancang, membayangkan, mengimplementasikan, dan memelihara perangkat lunak sepanjang siklus hidupnya. Jadi, nggak cuma tentang menulis kode aja, tapi juga tentang memikirkan software yang akan dibangun, bahkan sebelum menulis baris pertama kode. Dari ide awal, sampai implementasi, peluncuran, hingga pemeliharaan dan pembaruan software—semua itu adalah bagian dari software engineering yang lengkap, mulai dari awal hingga akhir.
Software Engineer vs. Software Developer: Apa Bedanya, Cok?
Nah, kita sampai ke bagian yang banyak orang bingung: apa bedanya software engineer dan software developer?
Bagi saya, software engineering itu cakupannya lebih luas daripada software development. Software development itu lebih mengarah ke bagian tertentu dari proses, seperti menulis kode dan membangun fitur atau aplikasi tertentu. Software engineering itu lebih ke gambaran besar—mulai dari merancang arsitektur sistem hingga mendesain antarmuka pengguna (UI), dan bahkan memperbaiki bug kecil yang muncul di tengah jalan. Jadi, kalau software developer lebih terfokus pada bagian spesifik seperti membuat aplikasi, software engineer harus mikir dari sudut pandang sistem secara keseluruhan.
Banyak orang yang bilang bahwa perbedaan antara keduanya cuma masalah semantik atau label, dan saya rasa itu benar juga. Misalnya, saya dilatih sebagai full-stack engineer atau full-stack developer, tapi saya dipekerjakan sebagai software engineer untuk bekerja di bagian front-end aplikasi. Jadi, bagi saya, itu lebih ke pilihan kata dan bukan perbedaan yang fundamental banget.
Tapi, perbedaan nyata bisa muncul, misalnya, di negara-negara tertentu seperti Kanada, di mana untuk jadi seorang software engineer itu harus mengikuti pelatihan khusus dan mematuhi kode etik yang berlaku, sama seperti seorang insinyur sipil atau mesin. Jadi, di tempat lain, istilah software engineer bisa memiliki makna yang lebih terstruktur dan lebih formal dibanding software developer.
Software Engineer itu Bertanggung Jawab untuk Apa Aja?
Tanggung jawab seorang software engineer itu nggak cuma menulis kode. Mereka bertugas merancang, membangun, dan memelihara sistem perangkat lunak yang kompleks. Dan, mereka nggak sendirian, mereka bekerja sama dengan berbagai pihak: klien, vendor perangkat lunak pihak ketiga, spesialis keamanan, dan anggota tim lainnya. Seorang software engineer harus memikirkan arsitektur sistem, data yang digunakan, dan bagaimana sistem itu akan berkembang di masa depan.
Dari sudut pandang software engineering lifecycle, kita bicara tentang proses yang lebih panjang dan memerlukan pertimbangan yang lebih matang. Software development mungkin lebih fokus pada pengembangan produk dalam waktu singkat, tapi software engineering itu lebih ke pertimbangan jangka panjang. Kita harus siap dengan pemeliharaan dan pengembangan berkelanjutan, bahkan setelah produk diluncurkan.
Software Engineering vs. Software Development: Long-Term vs Short-Term
Kalau ngomongin soal software engineering vs software development, perbedaannya bisa dilihat dari cakupan waktu dan tanggung jawab. Software development lebih terfokus pada proses pembuatan aplikasi dalam siklus yang lebih pendek. Mereka ngerjain satu proyek dengan scope yang lebih sempit, seperti membangun fitur atau aplikasi spesifik. Tapi, software engineering melibatkan lebih banyak tahap, mulai dari perancangan, implementasi, hingga pemeliharaan dalam jangka panjang.
Di sini, software engineer lebih harus memikirkan tentang keseluruhan sistem, bagaimana data mengalir, dan bagaimana semua bagian saling terhubung. Mereka nggak cuma menulis kode, tapi juga merancang bagaimana sistem itu bekerja secara efisien dan aman.
Kesimpulan: Peran Software Engineer Itu Vital, Coi!
Setelah kita bahas panjang lebar, intinya adalah bahwa software engineering itu lebih dari sekadar menulis kode. Itu adalah proses yang panjang dan kreatif, yang melibatkan perancangan, pengembangan, dan pemeliharaan sistem perangkat lunak yang kompleks. Seorang software engineer harus melihat gambaran besar, memastikan bahwa semua bagian sistem bisa bekerja dengan baik, aman, dan scalable.
Jadi, kalau Anda ingin masuk ke dunia software engineering, siap-siap untuk berpikir jauh ke depan, melihat sistem secara keseluruhan, dan siap untuk bertanggung jawab atas seluruh siklus hidup perangkat lunak. Pekerjaan ini bukan hanya untuk orang yang suka menulis kode, tapi juga untuk mereka yang ingin membangun sesuatu yang besar dan bertahan lama.
Semoga sekarang Anda punya gambaran yang lebih jelas tentang apa itu software engineering, dan apa bedanya dengan software development, coii.